
Kamis 04 September 2025
Kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana terus diperkuat di lingkungan pendidikan.
Hal ini terlihat dari kegiatan Sosialisasi Sekolah Siaga Bencana (SPAB) yang diselenggarakan
oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten Wilayah Kota Serang, Kota
Cilegon dan Kabupaten Serang bertempat di SMA Negeri 6 Kota Serang.
Kegiatan yang diikuti oleh 60 peserta dari kalangan guru dan siswa SMA Negeri maupun
Swasta se-Kabupaten Serang ini menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, yakni Jumena Sukma Wijaya, ST., M.Si, Analis
Kebencanaan yang aktif mendorong lahirnya budaya sadar bencana di sekolah.
Dalam paparannya, Pak Jumena Sukma menjelaskan secara komprehensif mengenai:
• Pengertian dan jenis bencana yang berpotensi terjadi di Kab. Serang dan sekitarnya.
• Faktor penyebab bencana, baik yang bersumber dari alam maupun non-alam.
• Upaya mitigasi bencana yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah, mulai dari
perencanaan, kesiapan infrastruktur, hingga pelibatan seluruh warga sekolah.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kesiapsiagaan sekolah bukan hanya sebatas pengetahuan,
melainkan juga implementasi nyata. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sekolah, di
antaranya:
• Pemasangan rambu evakuasi di area strategis.
• Penyusunan dan penentuan jalur evakuasi yang jelas.
• Penetapan titik kumpul yang aman dan mudah dijangkau.
• Pemasangan papan informasi bencana di lingkungan sekolah.
• Melaksanakan simulasi evakuasi bencana, khususnya gempa bumi, secara rutin agar
menjadi budaya.
Selain itu, Pak Jumena Sukma mendorong setiap sekolah untuk melakukan pengisian data
Evaluasi SPAB melalui aplikasi Inarisk Personal yang dikembangkan oleh BNPB. Data
tersebut akan membantu dalam memetakan kerentanan sekolah, sekaligus menjadi acuan bagi
upaya peningkatan kapasitas.
Dalam kesempatan tersebut, Pak Jumena Sukma menegaskan bahwa sekolah memiliki peran
penting tidak hanya sebagai tempat transfer ilmu, tetapi juga sebagai ruang aman bagi peserta
didik. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip Sekolah Siaga Bencana harus menjadi bagian
integral dari penyelenggaraan pendidikan.
“Sekolah tidak boleh hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga harus menjadi tempat yang
aman bagi siswa, guru, dan seluruh warga sekolah. Melalui SPAB, kita ingin membangun
budaya sadar bencana sejak dini agar seluruh komponen sekolah siap menghadapi potensi
bencana yang ada di sekitar mereka,”
Melalui sosialisasi ini, diharapkan setiap sekolah di Kabupaten Serang dapat lebih siap dan
tangguh dalam menghadapi ancaman bencana. Tidak hanya secara fisik dengan adanya fasilitas
penunjang evakuasi, tetapi juga secara mental dan pengetahuan bagi siswa serta guru.
Sosialisasi SPAB juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor antara dunia
pendidikan dan lembaga kebencanaan, sehingga menciptakan sistem perlindungan yang lebih
komprehensif bagi generasi muda.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian upaya pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan,BPBD Banten serta Anggota Dewan H. MUHSININ, S.E., M.Si., dalam
menumbuhkan budaya sadar bencana di masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan.
Dengan adanya Sosialisasi Sekolah Siaga Bencana, diharapkan lahir sekolah-sekolah yang
tangguh bencana, mandiri, dan mampu melindungi seluruh warganya.